Secara umum senapan dipegang dengan secara nyaman dan mantap. Pegangan yang nyaman membuat tidak terlalu banyak otot terlibat dalam usaha mempertahankan posisi. Ketidaknyamanan membuat otot dipaksa berkontraksi terus menerus. Akibatnya otot akan mengalami kelelahan dan mulai mengalami getaran halus (tremor) dan berdampak pada akurasi.
Secara umum tangan depan memegang senapan dengan meletakkan pegangan senapan pada permukaan telapak tangan. Pegangan depan diletakkan pada telapak tangan di celah berbentuk huruf V yang dibentuk oleh ibu jari dan jari telunjuk. Pegangan dilakukan dengan ringan namun mantap untuk mencegah kontraksi berlebihan pada otot.
Bagian pangkal popor diletakkan pada kantung bahu. Kantung ini dibentuk oleh tulang belikat dan otot bahu. Karena berbentuk cekungan, struktur ini dapat secara stabil menahan pergerakan senapan.
Pada tangan belakang atau tangan yang digunakan untuk menarik picu, pegangan dilakukan pada pistol grip(bagian pinggang popor). Celah berbentuk huruf V pada tangan satunya ini diletakkan dengan telunjuk masuk ke dalam pelindung picu dan ibu jari berada di belakang pistol grip. Ketiga jari sisanya memeluk permukaan depan pistol grip dengan memberi sejumlah tekanan ke arah belakang untuk mendorong popor masuk ke dalam kantong bahu.
Kantong bahu (shoulder pocket). Tempat di mana ujung atas pangkal popor diletakkan. Terletak di bawah tulang belikat yang merupakan perbatasan antar pangkal lengan dan otot dada. Diambil dari: http://thewarriorliving.blogspot.com/2011/05/shoulder-pocket.html |
Siku tangan depan diletakan senyaman dan sestabil mungkin tergantung posisi menembak yang digunakan. Siku tangan belakang berfungsi sebagai penyeimbang. Posisi siku ini harus memungkinkan agar kedua bahu dalam keadaan lurus.
Pipi yang menempel pada popor harus diletakkan (dijatuhkan) sealamiah mungkin sehingga leher tidak tegang akibat menahan kepala yang posisinya tidak alami. Pandangan mata harus berada pada garis yang menghubungkan kedua visier. Posisi ketinggian pipi menentukan sudut bidik yang dihasilkan. Maka untuk menjaga pipi selalu jatuh pada posisi yang sama di popor, maka kita harus peka menentukan pertemuan sisi atas popor dengan bibir atau hidung. Bibir atau hidung kita yang menjadi penanda ketinggian yang diperlukan untuk mencapai konsistensi.
Posisi dan pegangan senapan jenis match. Empat bagian yang kontak dengan tubuh penembak disorot dalam ilustrasi ini. Diambil dari: http://www.issf-sports.org/academy/trainingacademy/e_learning/rifle.ashx |
Artillery Hold
Pengujian sebenarnya terhadap cara kita memegang senapan adalah di kala kita menembak dengan senapan yang memiliki karakter recoil. Jenis senapan angin yang memiliki karakter recoil adalah senapan angin jenis spring pistonatau disebut juga senapan per.
Pada jenis senapan per kita tidak memegang senapan dengan erat. Melainkan kita mengijinkan senapan ini untuk bergerak sesuai dengan gerak alamiahnya. Kondisi ini sepertinya kontra intuitif, di mana saat kita memegang senapan, kita ingin senapan sebisa mungkin mendiamkan setiap gerakan dengan memegangnya lebih erat. Tapi fenomena paradokspada senapan per ini telah diuji dan teruji oleh waktu. Tom Gaylord dalam laporannya menyebutkan perbaikan dari ukuran grouping saat merubah pegangan senapan per-nya menjadi sangat longgar. Kondisi ini menyerupai cara sebuah senjata artileri berat ditembakkan sehingga disebut sebagai artillery hold.
Sebuah senjata artileri berat. Diambil dari http://www.fas.org/man/dod-101/sys/land/row/arty.htm |
Ilustrasi gerakan laras artileri terhadap penyangga. Diambil dari: http://www.pyramydair.com/blog/2007/07/artillery-hold.html |
Untuk mengadaptasi kerja penyangga artileri berat dalam pegangan senapan kita, maka beberapa penyesuaian perlu dilakukan. Tangan depan sebagai penopang senapan dibiarkan terbuka atau secara rileks memegang bagian bawah senapan di sekitar pusat berat senapan. Tangan inipun tetap menyangga senapan walaupun kita menggunakan sandaran seperti sand bag. Usahakan menempatkan setiap jari pada bagian yang sama setiap kali menembak untuk memberikan ruang gerak yang identik selama menembak. Bagian pangkal popor dibiarkan melekat pada kantong bahu tanpa ditekan sehingga gerakan rotasi senapan saat recoil diijinkan terjadi. Tangan penekan picu tidak menggenggam erat pistol grip, dan ibu jari tidak menyilang pada bagian belakang pistol grip.
Tom Gaylord menunjukkan artillery hold pada penggunaan sandaran senapan. Diambil dari: http://www.pyramydair.com/blog/2012/09/the-beeman-r1-supermagnum-air-rifle-18-years-later-part-4/ |
Posisi ibu jari pada artillery hold tidak menekan keras maupun menyilang pada pistol grip. Diambil dari: http://www.pyramydair.com/blog/2010/03/the-bronco-from-air-venturi-part-5/ |
Artillery hold pada posisi berdiri dan tanpa sandaran (off hand). Diambil dari: http://www.airgundepot.com/how-to-get-a-springer-to-shoot-straight-article.html |
Tangan depan penyangga senapan diletakkan sesuai kenyamanan dan karakter senapan. Beberapa rekomendasi mengatakan tangan penyangga sebaiknya diletakkan pada pusat berat senapan. Namun beberapa pengalaman lain mengatakan recoil dapat dikurangi dampaknya saat senapan dipegang jauh di depan ataupun tepat di depan pelindung picu. Pengalaman setiap penembak dan karakter senapan adalah pribadi seperti layaknya memilih mimis terbaik untuk setiap senapan.
Pegangan tangan depan yang diletakkan di ujung depan. Cara ini diyakini dapat meredam gerakan recoil senapan. Diambil dari: http://www.ar15.com/archive/topic.html?b=9&f=5&t=232004 |
0 Response to "CARA MEMEGANG SENAPAN"
Posting Komentar